By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Cara Makan
  • Cari Makan
  • Khas Nusantara
  • Inspirasi
  • Resep
  • News
    • Tips
    • Mancanegara
    • Kesehatan
    • Wisata
  • Author
Reading: Revolusi Kuliner Berbasis Nabati di Timur Tengah Kian Gencar
Share
Font ResizerAa
Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner
Cari Artikel Lain
  • Home
  • Cara Makan
  • Cari Makan
  • Khas Nusantara
  • Inspirasi
  • Resep
  • News
    • Mancanegara
    • Wisata
    • Kesehatan
    • Tips
  • Author
Follow US
  • Complaint
  • Advertise
©2024 Cara Makan
Info Dunia Kuliner > Blog > Mancanegara > Revolusi Kuliner Berbasis Nabati di Timur Tengah Kian Gencar
Mancanegara

Revolusi Kuliner Berbasis Nabati di Timur Tengah Kian Gencar

Furqan By Furqan Published 26/01/2025
Share
sayuran diminati di timur tengah
SHARE

CARAMAKAN.COM | Di pasar-pasar yang ramai di Kairo hingga restoran mewah di Dubai, sebuah revolusi kuliner tengah berlangsung secara diam-diam. Makanan berbahan dasar tumbuhan, yang dulu dianggap sebagai pilihan khusus, kini telah menjadi bagian penting di wilayah yang dikenal sebagai salah satu pencinta daging terbesar di dunia.

Cek Daftar Isi
Menghidupkan Kembali Tradisi KulinerPerubahan Gaya Hidup yang MeningkatKeberlanjutan sebagai KunciWirausaha di Dunia NabatiHarmoni Budaya dan AgamaTantangan dan Masa DepanMengukir Masa Depan Berbasis Nabati

Gerakan ini tumbuh dari kesadaran akan kesehatan, lingkungan, dan interpretasi ulang tradisi budaya, sehingga membentuk ulang hubungan Timur Tengah dengan makanan.

Menghidupkan Kembali Tradisi Kuliner

Timur Tengah memiliki sejarah panjang dengan hidangan berbasis nabati seperti hummus, tabbouleh, dan baba ghanoush—dikenal karena cita rasa yang kaya dan bahan-bahan segar. Kini, makanan tradisional ini diadaptasi untuk memenuhi selera modern. Menu seperti burger falafel, kebab nangka, dan labneh tanpa susu menjadi bukti perpaduan tradisi dan inovasi.

“Orang sering terkejut melihat betapa mudahnya masakan kami beradaptasi dengan bahan nabati,” ujar Ahmed Salah, koki dari Abu Dhabi yang menonjolkan menu vegan. “Rempah-rempah dan teknik yang kami gunakan selama berabad-abad sangat cocok untuk eksplorasi ini.”

Transformasi ini tak hanya terlihat di restoran trendi, tapi juga di rumah-rumah. Banyak keluarga mulai bereksperimen dengan hari tanpa daging, mengolah lentil, biji-bijian, dan sayuran secara kreatif dalam makanan sehari-hari.

Perubahan Gaya Hidup yang Meningkat

Pasar makanan nabati global berkembang pesat. Pada 2021, nilainya mencapai $44,2 miliar dan diproyeksikan melampaui $95 miliar pada 2029. Timur Tengah tak ketinggalan. Survei YouGov 2023 mengungkapkan bahwa 34% konsumen di UEA dan Arab Saudi secara sadar mengurangi konsumsi daging dan menambahkan lebih banyak makanan berbasis tumbuhan ke dalam pola makan mereka.

Nour Hameed, seorang wanita Riyadh berusia 29 tahun, membagikan kisahnya. “Dulu saya pencinta daging, tapi setelah tahu dampak peternakan terhadap lingkungan, saya mulai mengurangi konsumsi daging. Sekarang saya merasa lebih sehat, dan ini selaras dengan nilai-nilai saya.”

Keberlanjutan sebagai Kunci

Alasan lingkungan menjadi pendorong utama perubahan ini, terutama di wilayah yang menghadapi kelangkaan air dan suhu ekstrem. FAO mencatat bahwa peternakan menyumbang 14,5% emisi gas rumah kaca global. Dengan mengurangi konsumsi daging, Timur Tengah dapat mengambil langkah besar menuju keberlanjutan.

Pemerintah mulai bertindak. Strategi Keamanan Pangan Nasional UEA 2051 menempatkan sistem pangan berkelanjutan sebagai prioritas, dengan alternatif nabati sebagai bagian penting. Perusahaan besar seperti Beyond Meat dan Impossible Foods juga memperluas jangkauan mereka ke kawasan ini.

Wirausaha di Dunia Nabati

Lonjakan minat pada makanan nabati memicu pertumbuhan kewirausahaan. Perusahaan rintisan seperti Thryve Foods di Dubai dan Evolvin’ Women di Kuwait meluncurkan produk inovatif berbasis tumbuhan yang disesuaikan dengan cita rasa lokal. Bahkan perusahaan besar seperti Almarai, produsen susu terbesar di Timur Tengah, mulai menawarkan produk nabati.

“Makanan nabati bukan tren sementara; ini adalah masa depan,” ujar Sarah Malik, pendiri toko roti vegan di Beirut. “Konsumen menginginkan pilihan yang lebih sehat dan etis, dan dunia bisnis mulai merespons.”

Harmoni Budaya dan Agama

Bagi banyak orang di Timur Tengah, pola makan nabati selaras dengan prinsip Islam tentang moderasi, pengelolaan sumber daya, dan penghindaran pemborosan. Nabi Muhammad juga menekankan pentingnya keberlanjutan, menjadikan pola makan ini selaras dengan nilai-nilai spiritual.

Bahkan tradisi Ramadan, yang biasanya didominasi hidangan daging, kini mulai melibatkan pilihan berbasis nabati. Resep klasik diolah kembali menjadi versi yang ramah vegan, mencerminkan harmoni antara warisan budaya dan nilai-nilai modern.

Tantangan dan Masa Depan

Meskipun berkembang, gerakan ini menghadapi tantangan seperti keterikatan budaya terhadap daging, miskonsepsi soal protein, dan harga tinggi untuk beberapa alternatif nabati. Namun, edukasi dan inovasi terus membuka jalan. Para influencer dan koki media sosial memainkan peran penting dengan berbagi resep sederhana seperti maqluba vegan atau sup lentil, membuat transisi ini lebih mudah diterima.

Mengukir Masa Depan Berbasis Nabati

Gerakan makanan nabati di Timur Tengah adalah lebih dari sekadar tren. Ini adalah transformasi besar yang mencerminkan perubahan nilai-nilai kesehatan, lingkungan, dan budaya. Dengan fondasi yang kuat dalam tradisi dan kesadaran yang terus meningkat, kawasan ini berpotensi menjadi pemimpin dalam gerakan global ini.

Seperti kata Nour Hameed, “Makan nabati bukan hanya tentang makanan di piring Anda, tapi tentang dunia yang ingin Anda ciptakan.” Dari jalanan Amman hingga dapur Doha, Timur Tengah membuktikan bahwa makanan berbasis tumbuhan tidak hanya menghormati warisan, tetapi juga membawa kawasan ini menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Satu hidangan pada satu waktu.[FURQ]

Related

You Might Also Like

Chicken Inasal: Ayam Panggang Khas Filipina dengan Cita Rasa Unik

Nabati Eatery: Surga Kuliner Sehat Berbasis Tanaman di Jeddah

Sydney Jadi Rumah Kedai Kopi Terbaik di Dunia

Kuliner Mexican Grill Kaya Rempah yang Menggoda Selera

7 Makanan Dilarang Beredar di Beberapa Negara. No 5 Bikin Galau

TAGGED:revolusi kulinersayuran
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
furqon
By Furqan
Hai Sobat Kuliner! Selamat datang di website CaraMakan.com. Kenalkan, saya Furqan, jurnalis, content creator, videographer, video editor dan juga photographer. Untuk sinergi kolaborasi. Saya bisa dihubungi di kontak: redaksi@caramakan.com
Previous Article kopi magma limo depok (1) Kopi Magma Limo Depok, Sajikan Kopi Khas Pegunungan Malabar 
Next Article menu makan di musim hujan Musim Hujan Bawaannya Lapar, Ini Makanan yang Cocok untuk Disantap

Recent Posts

  • Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’
  • #QurbanIZIaja: Inovasi Qurban Olahan Citarasa Nusantara untuk Daerah Terpencil
  • Restoran yang Asri dan Alami: Tren yang Memikat Para Pemburu Kuliner
  • Tata Cara Makan di Pernikahan: Panduan Agar Tidak Salah Langkah
  • Tips Menjaga Makanan Tetap Higienis dan Menyehatkan: Jangan Asal Enak, Harus Juga Aman!
  • Selain Wisata, Kuliner Nias Barat Ini Layak Dicoba
  • 5 Alasan Mengapa Laptop Gaming Menjadi Pilihan Banyak Content Creator

Web Syndication

  • DestinasiIndonesia.com
  • PromoUKM.com
  • SeputarHalal.com
  • InilahKita.com
  • CaraSehat.net
  • IndonesiaSentris.com
  • BeasiswaKampus.com

Artikel Lain

Mancanegara

Kaviar Madagaskar: Kejutan dari Afrika yang Mengguncang Industri Makanan Mewah

Furqan Furqan 13/02/2025
Mancanegara

Casu Marzu: Keju Legendaris dari Sardinia yang Dipenuhi Belatung

Furqan Furqan 10/02/2025
Mancanegara

Menikmati Kelezatan Hidangan Khas Yaman di Jantung Jeddah

Furqan Furqan 15/02/2025
makanan khas jepang
Mancanegara

10 Makanan Khas Negeri Sakura, Jepang

Fathurroji Fathurroji 06/08/2024
Show More

Logo Website Cara Makan

CARAMAKAN.com mengulas seputar makanan, tempat kuliner, khas daerah. Kami menerima artikel resep atau review kuliner. Kirim ke caramakan2024@gmail.com.

Web Syndication:
SeputarHalal.com | DestinasiIndonesia.com | IndonesiaSentris.com | CaraSehat.net | InilahKita.com | PromoUKM.com | RumahAyah.com |  BeasiswaKampus.com

Categories

  • Cara Makan
  • Cari Makan
  • Inspirasi
  • Kesehatan
  • Khas Nusantara
  • Mancanegara
  • News
  • Resep
  • Tips
  • Wisata

Recent Posts

  • Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’
  • #QurbanIZIaja: Inovasi Qurban Olahan Citarasa Nusantara untuk Daerah Terpencil
  • Restoran yang Asri dan Alami: Tren yang Memikat Para Pemburu Kuliner
  • Tata Cara Makan di Pernikahan: Panduan Agar Tidak Salah Langkah

Tentang Cara Makan

Author
About
Kontak
Disclaimer
Term & Condition
Pedoman Siber

Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner
Follow US
©2024 Cara Makan
Logo Website Cara Makan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?