CARA MAKAN | Blora, kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki pesona tersendiri dalam hal budaya dan kuliner. Memiliki beragam makanan khas yang dapat memanjakan lidah para pencinta kuliner, Blora dikenal dengan banyak hidangan yang kaya akan rasa dan cita rasa yang khas.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal beberapa makanan khas Blora yang patut untuk dicoba, saat berada di Kota Blora. Berikut ulasannya.
Makanan Opor Ngloram Blora
Opor Ngloram disajikan di warung yang terletak di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, lontong opor ini menawarkan sensasi dan cita rasa yang unik. Warung ini mudah diakses, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota Cepu, dan hanya 2 menit dari Bandara Ngloram yang berjarak 500 meter.
Bangunan warung tampak sederhana, dominan dengan kayu jati dan cat hijau. Di depan warung terdapat spanduk bertuliskan “Lontong Opor Pak Pangat Ngloram,” dengan nomor kontak yang dapat dihubungi. Warung ini buka dari pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Keunikan lontong opor Ngloram terletak pada warna kuah yang sedikit kemerahan dan teksturnya yang kental. Rasa gurih dengan sedikit pedas berasal dari cabai rawit utuh yang menyatu dalam kuahnya. Bumbu rempah yang kuat serta taburan bawang goreng dan daging ayam yang empuk semakin memperkaya rasa.
Proses pembuatan yang tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri. Menggunakan tungku besar dan kayu jati sebagai bahan bakar, Sutinah masih terlibat langsung dalam memasak, menjaga agar cita rasa opor ayam tetap terjaga hingga saat ini.
Opor disajikan dalam wadah mangkuk besar, bersama lontong yang disusun rapi. Ini memungkinkan pengunjung untuk mengambil opor dan lontong sesuai selera. Keunikan rasa yang dihasilkan dari cara memasak tradisional dan harga yang terjangkau menjadikan lontong opor ini semakin populer.
Dikenal dengan ungkapan “opor ayam Ngloram, produk lokal cita rasa nasional”, lontong opor ini telah menarik perhatian tidak hanya masyarakat Blora tetapi juga para pengunjung dari luar daerah, termasuk pejabat negara yang mencicipi hidangan ini saat berkunjung ke Blora.
Makanan Soto Kletuk Blora
Kletuk, kletuk…begitulah saat menikmati salah satu kuliner Blora yaitu Soto Kletuk. Salah satu warung terkenal yang menyajikan sajian ini adalah Soto Kletuk Mbah Gowak, terletak di Jalan Gunung Lawu.
Warung ini bukan sekadar tempat makan, melainkan juga sebuah rumah yang telah melalui generasi kedua, menjadi saksi perkembangan dan kelezatan soto kletuk. Keistimewaan soto klethuk terletak pada kletuk, sebuah taburan terakhir yang menjadi ciri khasnya.
Kletuk ini terbuat dari singkong yang dipotong dadu kecil, kemudian digoreng hingga menjadi keras dan berwarna coklat keemasan. Dinamakan klethuk karena pada saat dimakan, menghasilkan bunyi khas “kletuk-kletuk.”
Proses pembuatan kletuk ini membutuhkan ketelatenan dan keahlian khusus. Singkong dikupas, dikukus, dan kemudian ditumbuk atau diblender hingga lentur menyerupai gemblong.
Setelah itu, diiris, dijemur, dan diolah dengan cara khusus sebelum digoreng. Sinar matahari yang cukup panas turut mempengaruhi kerenyahan kletuk. Nikmati sensasi makan soto dengan suara kletuk di mulut.
Makanan Nasi Pecel Pincuk Daun Jati Blora
Sudah tidak asing lagi dengan makanan jenis pecel. Pecel merupakan salah satu jenis makanan yang sangat populer dan sangat nikmat akan khas dengan cita rasanya. Isian sayuran yang terdapat di pecel khas Blora juga tak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain.
Yang membedakan dengan daerah lainnya yaitu adalah tekstur sambal kacangnya sangat lembut. Ketika masuk ke mulut, langsung lumer di lidah.Selain itu, karena namanya saja nasi pecel pincuk, maka bukan disajikan di piring, tetapi daun jati, karena Blora terkenal hutan jatinya, maka pincuknya pun dari daun jati.
Sayurannya lengkap dengan berbagai pilihan lauk yang tersedia. Beberapa rempah juga ditambahkan untuk memberikan cita rasa tersendiri sehingga pecel Blora begitu nikmat dinikmati bersama keluarga atau teman-teman kalian.
Di Blora nasi pecel sering dijadikan sarapan bagi warganya. Oleh karena itu, kamu bakal mudah menemukan penjual makanan ini pada saat di pagi hari. Anda bisa datang ke Nasi Pecel Pincuk Mbah Jito, di Kedung Jenar, Blora. Harga juga sangat terjangkau, setiap porsi mulai Rp7.000 sampai Rp10.000.
Makanan Sate Blora
Sate merupakan salah satu kuliner andalan di Indonesia. Ada beberapa daerah yang menjadikan sate sebagai makanan khas. Salah satunya adalah Kota Blora, Jawa Tengah.
Sate Blora terdapat tiga macam yaitu sate ayam, sate kambing, dan sate sapi. Sate Blora juga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan sate yang lainnya. Bumbu Kacang Sate Blora berbeda dengan Sate Madura maupun Sate Ponorogo.
Sate Blora memiliki ciri khas bumbu yang lebih lembut dari sate lainnya. Selain itu, daging dari Sate Blora ini diberi bumbu bawang putih, gula, dan ketumbar terlebih dahulu sebelum di tusuk.
Minuman Kopi Santen Blora
Kopi santan memiliki sejarah yang menarik, berasal dari penemuan Mbah Sakijah pada tahun 1980-an. Pada saat itu, Mbah Sakijah sedang memasak sayur dengan menggunakan santan. Kebetulan, ia juga menjual kopi kothok. Ia berinisiatif untuk mencampurkan kopi dengan santen, kemudian menyajikannya kepada suaminya.
Ternyata, rasa yang dihasilkan sangat lezat dan memikat. Ia kemudian membagikannya kepada tetangga, dan respon yang diterima sangat positif. Sejak saat itu, minuman ini mulai dipasarkan dan terus populer hingga kini.
Kopi Santen Jepangrejo Blora, yang berlokasi di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, adalah salah satu warung kopi yang paling diminati saat ini. Tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga generasi milenial yang semakin antusias menikmati sajian khas ini. Kopi Santen telah ada sejak puluhan tahun lalu dan dikenal dengan proses penyajian serta resep khusus yang menjadikannya istimewa.
Keunikan serta cita rasa kopi Santen yang khas dari Blora telah menarik perhatian berbagai pengamat kuliner. Salah satunya adalah Bondan Winarno, yang terkenal sebagai host program Wisata Kuliner di televisi nasional. Ia mengunjungi Warung Kopi Santen Mbah Sakijah pada bulan September 2017, terpesona dengan rasa kopi yang “maknyus tenan”.
Keistimewaan kopi ini bahkan tercatat dalam buku “Keragaman Kopi Nusantara” karya Winarno, menjadikannya salah satu rekomendasi dalam dunia perkopian di Indonesia.[]