CARA MAKAN | Budaya makan di Jepang merupakan perpaduan antara tradisi yang kaya dan tata krama yang mendalam. Dengan berbagai hidangan khas dan cara penyajian yang unik, Jepang tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat tetapi juga pengalaman sosial yang tertata dengan baik.
Makanan Jepang bukan hanya sekedar untuk mengisi perut, tetapi lebih dari itu, juga merupakan bentuk seni dan ekspresi diri. Dalam banyak aspek, cara makan di Jepang mencerminkan filosofi Zen yang menekankan kesederhanaan, keindahan, dan ketulusan.
Hidangan seperti sushi, ramen, dan tempura tidak hanya mengandalkan rasa, tetapi juga tampilan dan kesegaran bahan-bahan yang digunakan.
Artikel ini akan membahas cara makan adat Jepang, serta etika yang harus diperhatikan saat menikmati kuliner khas negara matahari terbit ini.
Persiapan Sebelum Makan
Sebelum menikmati hidangan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Biasanya, meja makan di Jepang akan diatur dengan rapi. Penggunaan alat makan seperti sumpit dan piring yang sesuai menjadi hal yang wajib. Tradisi penggunaan sumpit di Jepang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan tetap menjadi cara utama dalam menyantap makanan.
Sebelum mulai makan, biasanya orang Jepang mengucapkan “Itadakimasu”, yang berarti “Saya senang menerimanya.” Ungkapan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap makanan dan semua orang yang terlibat dalam proses penyajiannya.
Etika dan Cara Makan dengan Sumpit
Menggunakan sumpit dengan benar merupakan bagian penting dalam cara makan adat Jepang. Berikut adalah beberapa teknik dan tips dalam menggunakan sumpit:
- Pegangan yang Benar: Pegang sumpit dengan jari telunjuk dan ibu jari. Sumpit bagian atas harus bergerak, sedangkan bagian bawah tetap diam.
- Mengambil Makanan: Gunakan sumpit untuk menjepit makanan dengan lembut. Hindari tindakan yang kasar seperti menusuk makanan atau mengaduk-aduk makanan di piring.
- Hindari Menyeret: Saat mengambil sushi atau maki, jangan pernah menyeretnya di piring. Angkat dengan lembut dan letakkan di mulut.
- Mengangkat mangkuk: Saat makan menggunakan satu tangan dan mendekatkannya ke mulut, sedangkan tangan lainnya memegang sumpit. Dengan cara ini, makanan pun tidak akan mudah terjatuh dan membuat meja makan berantakan.
- Jangan menancapkan sumpit: Usahakan jangan memposisikan sumpit menancap tegak lurus di atas mangkuk, Posisi tersebut hanya dilakukan saat ritual pemakaman saja. Melakukan hal ini juga sama saja dengan menawarkan makanan kepada orang yang sudah meninggal.
- Jangan memberi makanan dengan sumpit: Menggunakan sumpit sebagai alat utama untuk makan, tapi mereka tidak pernah memberikan atau menerima makanan menggunakan sumpit. Etikanya adalah dengan menaruh makanan tersebut di mangkuk, baru kemudian diberikan.
- Habiskan pesanan makanan: Bagi orang Jepang, menyisakan makanan itu dianggap sebagai wujud penghinaan terhadap koki maupun si tuan rumah. Sikap seperti ini pun menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang boros.
- Ucapkan penutup makan: Sama halnya saat memulai makan, orang-orang di Jepang pun mengungkapkan rasa syukurnya kembali setelah selesai makan dengan mengucapkan “gochisousama” atau “gochisousama-deshita”. Kalimat tersebut artinya “terimakasih untuk makanannya”.
- Minum sup di mangkok: Kebiasaan lain dari orang Jepang adalah minum sup miso atau “miso shiru” langsung dari mangkuk, sebab tidak ada sendok. Semangkuk kecil sup diletakkan di satu tangan, dengan empat jari menopang dasar mangkuk, sedangkan ibu jari diletakkan disisi mangkuk. Namun, mangkuk tetap berada disatu tangan dan diangkat lebih dekat ke mulut, sama seperti ketika makan nasi.
- Handuk panas: Di Jepang, handuk panas sering disediakan sebelum makan untuk membersihkan tangan. Sebab, nigiri sushi secara tradisional dimakan dengan menggunakan jari.[]