Caramakan.com | Kalimantan Tengah, provinsi yang dikenal dengan sebutan Bumi Tambun Bungai, bukan cuma kaya hutan tropis dan sungai-sungai besar, tapi juga punya warisan kuliner yang menggoda. Setiap suapan di sini bukan sekadar rasa, tapi juga cerita — tentang alam, budaya, dan kehidupan masyarakat Dayak yang erat dengan tanah dan sungai.
Kalau Sobat Kuliner pernah membayangkan rasa yang alami, tradisional, dan belum banyak tersentuh modernisasi, maka kuliner Kalimantan Tengah adalah surga tersembunyi yang wajib dicoba. Yuk, kita jelajahi satu per satu makanan khasnya yang siap memanjakan lidah!
1. Juhu Singkah — Segarnya Umbut Rotan di Setiap Suapan
Salah satu kuliner paling ikonik dari Kalimantan Tengah adalah Juhu Singkah. “Juhu” berarti sayur, sedangkan “Singkah” adalah sebutan untuk umbut rotan muda. Ya, kamu nggak salah baca — rotan!
Meskipun rotan biasa dikenal sebagai bahan mebel, bagian pucuk mudanya ternyata bisa dimakan, lho. Umbut ini dimasak dengan bumbu sederhana seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan santan. Hasilnya? Rasa gurih berpadu dengan sedikit pahit yang justru bikin nagih.
Biasanya, Juhu Singkah disantap bersama ikan sungai bakar atau nasi panas. Makanan ini menggambarkan bagaimana masyarakat Dayak memanfaatkan alam sekitar dengan bijak, tanpa kehilangan cita rasa.
2. Wadi — Fermentasi Ikan yang Jadi Warisan Leluhur
Kalau kamu suka tantangan rasa, wajib banget coba Wadi. Ini adalah ikan yang diawetkan dengan cara fermentasi menggunakan beras sangrai dan garam. Jenis ikannya bisa apa saja — biasanya patin, baung, atau lais.
Setelah difermentasi selama beberapa hari, wadi bisa digoreng, dibakar, atau dimasak dengan kuah asam. Rasa dan aromanya kuat, khas fermentasi, tapi justru itu yang bikin unik.
Bagi masyarakat Dayak, wadi bukan sekadar makanan — tapi juga cara bertahan hidup di masa lalu saat belum ada kulkas. Sampai sekarang, wadi masih jadi menu spesial di rumah-rumah Dayak, terutama saat acara adat.
3. Kalumpe — Daun Singkong Tumbuk yang Lembut di Lidah
Kalumpe atau kadang disebut Karuang, adalah olahan daun singkong yang ditumbuk halus lalu dimasak dengan bumbu rempah dan terung pipit.
Sekilas mirip sayur daun singkong biasa, tapi teksturnya jauh lebih lembut dan rasanya lebih kaya. Biasanya disajikan bersama ikan asin atau daging bakar.
Kalumpe ini menggambarkan keseharian masyarakat Kalimantan Tengah yang sederhana, tapi tetap menghargai rasa dan kebersamaan dalam setiap hidangan.
4. Hintalu Karuang — Manisnya Cita Rasa dari ‘Telur Kelelawar’
Tenang dulu, Sobat Kuliner — meskipun namanya “Hintalu Karuang” berarti “telur kelelawar”, tapi makanan ini tidak benar-benar pakai telur kelelawar. Nama itu cuma istilah!
Sebetulnya, Hintalu Karuang adalah bola-bola ketan kecil yang disajikan dalam kuah santan kental dan gula merah. Bentuknya bulat kecil, mirip telur kelelawar, makanya disebut begitu.
Rasanya manis gurih, pas banget buat pencuci mulut atau teman ngopi sore. Biasanya, makanan ini muncul saat bulan Ramadan dan jadi favorit di pasar-pasar takjil.
5. Ikan Jelawat Bakar — Gurihnya Ikan Sungai yang Legendaris
Sungai-sungai besar seperti Kahayan dan Barito bukan hanya sumber kehidupan, tapi juga ladang kuliner. Salah satu hasil terbaiknya adalah ikan jelawat, yang terkenal dengan dagingnya yang lembut dan manis alami.
Biasanya ikan jelawat dibakar dengan bumbu khas Dayak — perpaduan serai, bawang, dan cabai — lalu disajikan dengan sambal terasi dan nasi hangat. Aromanya bikin lapar, rasanya bikin susah berhenti makan.
Masyarakat Kalimantan Tengah sering menghidangkan ikan jelawat bakar saat ada tamu kehormatan, karena dianggap simbol kemakmuran dan keramahan.
6. Kue Gagatas — Camilan Tradisional yang Gurih-Manis
Kue Gagatas adalah camilan khas Kalimantan Tengah yang mirip dengan keripik tapi punya rasa unik. Terbuat dari tepung beras, santan, dan gula merah, lalu digoreng sampai renyah.
Teksturnya renyah di luar tapi agak lembut di dalam, dan aromanya bikin nostalgia ke dapur nenek zaman dulu. Biasanya kue ini disajikan saat acara adat atau hari besar keagamaan.
Kue Gagatas jadi bukti bahwa masyarakat Kalimantan Tengah jago banget menggabungkan rasa gurih dan manis dalam satu gigitan sederhana.
7. Bangamat — Eksotis, tapi Kaya Tradisi
Nah, ini makanan yang sering jadi perbincangan: Bangamat, olahan daging kelelawar khas masyarakat Dayak. Biasanya dimasak dengan sayur seperti pisang muda dan bumbu rempah khas hutan.
Makanan ini punya rasa yang kuat dan aroma tajam, tapi dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Namun, karena bahan utamanya cukup ekstrem dan langka, Bangamat kini lebih banyak ditemukan dalam konteks budaya, bukan konsumsi sehari-hari.
8. Keripik Kelakai — Renyahnya Tanaman Liar yang Kaya Gizi
Tanaman kelakai, semacam pakis hutan, banyak tumbuh liar di Kalimantan Tengah. Uniknya, kelakai ini diolah menjadi keripik gurih dan renyah yang cocok untuk camilan modern.
Selain enak, kelakai juga dipercaya punya khasiat menambah darah dan menjaga stamina. Jadi, ngemilnya sehat dan enak sekaligus!
9. Ketupat Kandangan Versi Kalteng — Lebih Santan, Lebih Gurih
Meskipun asalnya dari Kalimantan Selatan, Ketupat Kandangan juga populer di Kalimantan Tengah dengan sedikit modifikasi.
Ketupatnya disajikan dengan ikan haruan (gabus) yang dimasak santan kental, plus bumbu rempah yang lebih pekat. Hasilnya? Gurih, lembut, dan wangi luar biasa. Cocok banget buat sarapan atau makan siang berat.
Kalimantan Tengah, Kuliner yang Belum Banyak Dijamah
Dari Juhu Singkah yang segar, Wadi yang unik, sampai Hintalu Karuang yang manis, kuliner Kalimantan Tengah menghadirkan pengalaman rasa yang langka dan otentik. Setiap hidangan adalah potongan sejarah, budaya, dan hubungan manusia dengan alam.
Jadi, kalau nanti Sobat Kuliner berkesempatan berkunjung ke Palangka Raya atau daerah sekitar, jangan cuma foto-foto alamnya. Cicipilah cita rasa yang hidup di tengah hutan, di tepi sungai, dan di dapur masyarakat Dayak. Karena di sanalah, Kalimantan Tengah sesungguhnya bercerita.[]
Seputar lingkungan: https://dlhkalimantantengah.id/