By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Cara Makan
  • Cari Makan
  • Khas Nusantara
  • Inspirasi
  • Resep
  • News
    • Tips
    • Mancanegara
    • Kesehatan
    • Wisata
  • Author
Reading: Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’
Share
Font ResizerAa
Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner
Cari Artikel Lain
  • Home
  • Cara Makan
  • Cari Makan
  • Khas Nusantara
  • Inspirasi
  • Resep
  • News
    • Mancanegara
    • Wisata
    • Kesehatan
    • Tips
  • Author
Follow US
  • Complaint
  • Advertise
©2024 Cara Makan
Info Dunia Kuliner > Blog > Inspirasi > Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’
Inspirasi

Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’

Yani Karyani Raddiyahrachman, perempuan tangguh asal Bandung, telah menorehkan kisah inspiratif dalam membangun usaha Bumbu Karyani.

Fathurroji By Fathurroji Published 08/05/2025
Share
yani karyani
SHARE

CARAMAKAN.COM | Yani Karyani Raddiyahrachman, perempuan tangguh asal Bandung, lahir pada 8 Mei 1982, telah menorehkan kisah inspiratif dalam membangun usahanya dengan nama brandnya Bumbu Karyani. Perjalanannya tidak instan, melainkan penuh liku, tantangan, dan pembelajaran.

Setamat nyantri di Gontor tahun 2001, Yani melanjutkan ke Al-Azhar Kairo Mesir. Selama di Mesir ia termasuk mahasiswi yang tangguh karena sudah berani berniaga dengan jualan sate di Mesir, kini menjadi pemilik merek bumbu masak yang dikenal luas, Yani membuktikan bahwa kerja keras, konsistensi, dan kepercayaan pada diri sendiri adalah kunci kesuksesan.

Yani memulai perjalanan bisnisnya sejak masih kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir. Bersama suami, ia sering berjualan sate di bazar, catering, yang diolah di apartemen tempat ia tinggal, semi resto. Selain itu, ia juga menerima pesanan kue-kue.

Pengalaman ini menjadi fondasi kuat baginya dalam memahami seluk-beluk dunia kuliner. “Saya belajar banyak dari situ. Mulai dari mengelola bahan baku, melayani pelanggan, hingga memahami selera pasar,” ujar istri dari Erwin Baharudin alumni Gontor 2001.

Setelah menyelesaikan studi dan pulang ke Indonesia pada 2010, Yani fokus pada keluarga. Namun, jiwa wirausahanya tidak pernah padam. Pada 2011, ia diamanahi oleh orang tua dan suaminya untuk mengelola usaha bumbu masak keluarga. Latar belakang keluarganya yang bergerak di bidang kuliner dan restoran membuat Yani semakin tertarik untuk mendalami dunia bumbu dan rempah.

Selama kurang lebih 10-13 tahun, Yani belajar banyak tentang produksi bumbu masak. Ia juga mempersiapkan diri untuk mendirikan perusahaan sendiri. Lima tahun sebelum meluncurkan Bumbu Karyani, ia sudah mulai merencanakan pendirian PT Bumbu Rempah Indonesia. Prosesnya tidak mudah, terutama dalam hal pengurusan merek dagang. Yani mengajukan dua merek: Baiti dan Karyani. Meskipun Baiti lebih dulu diajukan, ternyata Karyani-lah yang disetujui Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada 2022. Karyani sendiri memiliki kepanjangan Karya Anak Indonesia.

“Alhamdulillah, meskipun Baiti duluan diajukan, tapi Qadarullah, Karyani yang disetujui. Saat itu juga, di tahun 2022, Karyani mulai bergerak,” cerita ibu dua anak putri, Salma Silla Baharudin dan Shofia Idella Baharudin.

Lahirnya Bumbu Karyani: Inovasi dengan Kualitas Premium

Bumbu Karyani lahir dari kecintaan Yani terhadap dunia kuliner. Sebagai pecinta makanan enak, ia ingin menciptakan bumbu masak yang praktis, halal, sehat, dan berkualitas premium. “Saya ingin memberikan pilihan bumbu yang lebih baik untuk ibu-ibu. Bumbu yang enak, mudah digunakan, dan terbuat dari rempah-rempah pilihan,” ujar putri dari pasangan H Asep Rahman Raharja dan Eti Rohaity (alm) dan Hj Ika Rostika.

Produk Bumbu Karyani memiliki ciri khas aroma rempah yang kuat dan natural. Yani memastikan bahwa bumbu-bumbu tersebut bebas dari MSG dan garam berlebihan. “Kita ingin memberikan rasa yang autentik, seperti bumbu tradisional, tapi dengan kemudahan bumbu instan,” tambahnya.

Tantangan di Awal Perjalanan: Modal dan Promosi

Merintis usaha dari nol bukanlah hal mudah. Tantangan terbesar Yani di awal perjalanan adalah modal dan promosi. Dengan modal terbatas, ia harus berpikir kreatif untuk memperkenalkan produknya ke pasar. “Saya terjun langsung ke lapangan, mengetuk pintu ibu-ibu PKK, mengajak mereka mencoba Bumbu Karyani. Saya juga meminta bantuan UMKM lain untuk menjualkan produk saya,” kenangnya.

Yani tidak memiliki dana besar untuk diinvestasikan langsung dalam bisnis ini. Semua harus dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ia menyisihkan keuntungan dari usaha sebelumnya dan menabung selama 10 tahun untuk bisa membeli peralatan produksi.

Harga mesin produksi bumbu dapur tidaklah murah. Total investasi yang harus dikeluarkan untuk membeli mesin grinder, wajan besar, mesin penggilingan, hingga mesin packaging mencapai 600-700 juta rupiah. Karena keterbatasan dana, ia memutuskan untuk membeli mesin bekas yang masih layak pakai. Hanya ada satu mesin yang harus ia cicil selama lebih dari satu tahun.

Selain untuk mesin, modal juga dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan kemasan. Untuk ini, Yani membutuhkan sekitar 100 juta rupiah. Namun, karena memiliki jaringan supplier yang kuat, ia mendapatkan kemudahan dalam pembayaran. Suppliernya percaya pada kredibilitas Yani sehingga mereka bersedia memberikan bahan baku dengan sistem bayar tempo. Beberapa memiliki jatuh tempo satu bulan, sementara yang lain bisa sampai tiga bulan.

Selain itu, Yani juga menghadapi tantangan dalam hal bahan baku. Harga cabai yang fluktuatif seringkali memengaruhi biaya produksi. Namun, dengan manajemen yang baik dan hubungan yang solid dengan supplier, ia berhasil mengatasi masalah ini.

Yani menyadari bahwa pemasaran adalah kunci kesuksesan sebuah produk. Ia memilih untuk menggabungkan strategi offline dan online. Untuk pemasaran offline, Bumbu Karyani sudah bisa ditemui di supermarket, pasar tradisional, dan beberapa restoran. Sementara itu, untuk pemasaran online, Yani memanfaatkan platform seperti Tokopedia, Shopee, TikTok, Instagram, dan WhatsApp.

“Sekarang zamannya digital. Kita harus mengikuti perkembangan zaman. Offline dan online harus berjalan beriringan,” ujarnya.

Saat ini, Bumbu Karyani memiliki sekitar 30 varian produk, dengan 8 varian yang paling populer di pasaran. Produk-produk tersebut mencakup bumbu basah, bumbu kering, dan bumbu khusus untuk masakan tertentu seperti soto dan tom yam. Yani juga menerima pesanan custom untuk restoran dan warung makan.

“Kita selalu berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan, baik itu dalam jumlah besar maupun kecil. Yang penting, kualitas tetap terjaga,” tegasnya.

Dari sisi produksi, Bumbu Karyani kini mampu memproduksi 30.000 pcs per bulan. Namun, kapasitasnya sebenarnya jauh lebih besar. Jika permintaan meningkat, produksi bisa ditingkatkan hingga 90.000 pcs per bulan.

Ke depan, Yani berharap dapat memperluas jangkauan pasarnya ke lebih banyak supermarket besar serta membuka toko khusus yang hanya menjual produk Bumbu Karyani.

Sebagai anggota aktif Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (ASPAMI) Bandung dan pernah menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) Kabupaten Bandung, Yani banyak mendapatkan dukungan dan informasi berharga dari komunitas tersebut. “Organisasi itu sangat bermanfaat. Kita bisa saling berbagi pengalaman, informasi, dan bahkan kolaborasi,” ujar pengurus Forbis ini.

Mendirikan Sekolah: Kombinasi Pendidikan dan Bisnis

Selain sukses di dunia bisnis, Yani juga aktif di dunia pendidikan. Pada 2022, ia mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) RIS (Rancamanyar Islamic School) dengan ekstrakurikuler berkuda. “Pendidikan adalah passion saya. Saya ingin menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki karakter kuat,” ujarnya.

SDIT RIS didirikan dengan sistem pembelajaran yang mengedepankan bakat dan minat siswa. Yani percaya bahwa dengan menumbuhkan rasa suka belajar, anak-anak akan lebih termotivasi untuk berkembang.

Menurutnya, pendidikan harus lebih dari sekadar akademik. Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan mereka agar tumbuh menjadi individu yang percaya diri.

Pesan untuk Para Pengusaha Muda

Yani berpesan kepada para pengusaha pemula untuk tidak mudah menyerah. “Tantangan pasti ada, tapi jangan pernah berhenti belajar dan berusaha. Yang penting, kita punya mental kuat dan komitmen tinggi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun jaringan dan kolaborasi. “Jangan ragu untuk bergabung dengan komunitas atau organisasi. Di sana, kita bisa belajar banyak dan mendapatkan dukungan,” tambahnya.

Yani memiliki mimpi besar untuk Bumbu Karyani. Ia ingin produknya tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara. “Saya ingin Bumbu Karyani menjadi kebutuhan setiap rumah, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ujarnya penuh semangat.

Dengan kerja keras, dedikasi, dan doa, Yani yakin bahwa mimpinya akan terwujud. Ia terus berinovasi dan memperluas jaringan bisnisnya, sambil tetap memegang teguh prinsip kualitas dan kehalalan produk.

Inspirasi dari Seorang Perempuan Tangguh

Kisah perjalanan Yani Karyani membangun Bumbu Karyani adalah bukti bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. Semuanya membutuhkan proses, kerja keras, dan ketekunan. Yani yang didukung penuh suaminya ini tidak hanya membangun bisnis, tapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui pendidikan dan organisasi.

Teringat wejangan para kiai di Pondok Gontor, di antaranya adaah wejangan “Jangan bosan menjadi orang baik” Berkorban tapi jangan jadi korban, bermanfaat tapi jangan dimanfaatkan dan memanfaatkan” dan “Berdiri di atas kaki sendiri”.

“Saya percaya, apa yang kita lakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, pasti akan membuahkan hasil. Yang penting, jangan pernah berhenti belajar dan berusaha,” tutup Yani dengan senyum penuh keyakinan.

Dari Bandung hingga ke seluruh Indonesia, Bumbu Karyani terus mewarnai dapur-dapur rumah tangga dengan cita rasa autentik dan kualitas premium. Dan di balik semua itu, ada sosok perempuan tangguh bernama Yani Karyani, yang terus menginspirasi banyak orang untuk bermimpi besar dan berani mewujudkannya. []

Related

You Might Also Like

Peran Strategis Chef dalam Organisasi Kitchen

Mila Ponia, Owner Bluder Cinta. Inovasi Unik Kuliner Madiun yang Bikin Ketagihan

Bukan Develop agar Lebih Enak, Tapi Bagaimana Biaya dan Kualitas Terjaga

Kenapa sih, Mie Bisa Lentur?

TAGGED:bumbu karyanibumbu premiumyani karyani
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
author fathurroji
By Fathurroji
Follow:
Hai Sobat Kuliner! Selamat datang di website CaraMakan.com. Terima kasih telah berkunjung di website ini. Kenalkan, saya Fathurroji NK, jurnalis bersertifikat, penulis buku, penulis konten website. Untuk kolaborasi, hubungi saya di 0817-19-5001 | Email: caramakan2024@gmail.com.
Previous Article qurban izi aja-1 #QurbanIZIaja: Inovasi Qurban Olahan Citarasa Nusantara untuk Daerah Terpencil

Recent Posts

  • Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’
  • #QurbanIZIaja: Inovasi Qurban Olahan Citarasa Nusantara untuk Daerah Terpencil
  • Restoran yang Asri dan Alami: Tren yang Memikat Para Pemburu Kuliner
  • Tata Cara Makan di Pernikahan: Panduan Agar Tidak Salah Langkah
  • Tips Menjaga Makanan Tetap Higienis dan Menyehatkan: Jangan Asal Enak, Harus Juga Aman!
  • Selain Wisata, Kuliner Nias Barat Ini Layak Dicoba
  • 5 Alasan Mengapa Laptop Gaming Menjadi Pilihan Banyak Content Creator

Web Syndication

  • DestinasiIndonesia.com
  • PromoUKM.com
  • SeputarHalal.com
  • InilahKita.com
  • CaraSehat.net
  • IndonesiaSentris.com
  • BeasiswaKampus.com

Logo Website Cara Makan

CARAMAKAN.com mengulas seputar makanan, tempat kuliner, khas daerah. Kami menerima artikel resep atau review kuliner. Kirim ke caramakan2024@gmail.com.

Web Syndication:
SeputarHalal.com | DestinasiIndonesia.com | IndonesiaSentris.com | CaraSehat.net | InilahKita.com | PromoUKM.com | RumahAyah.com |  BeasiswaKampus.com

Categories

  • Cara Makan
  • Cari Makan
  • Inspirasi
  • Kesehatan
  • Khas Nusantara
  • Mancanegara
  • News
  • Resep
  • Tips
  • Wisata

Recent Posts

  • Kisah Yani Bangun Bisnis Racikan Bumbu Brand ‘Karyani’
  • #QurbanIZIaja: Inovasi Qurban Olahan Citarasa Nusantara untuk Daerah Terpencil
  • Restoran yang Asri dan Alami: Tren yang Memikat Para Pemburu Kuliner
  • Tata Cara Makan di Pernikahan: Panduan Agar Tidak Salah Langkah

Tentang Cara Makan

Author
About
Kontak
Disclaimer
Term & Condition
Pedoman Siber

Info Dunia Kuliner Info Dunia Kuliner
Follow US
©2024 Cara Makan
Logo Website Cara Makan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?